Little Flower and The Goon Of Tribe!

|
Hoho. berhari~hari jiwaku ramai dengan vibrasi dalam dahaga bacotan Nyai Ontosoroh dan Pak Guru Belanda.

Persetan gaya politik. Persetan juga dengan romantisme.
Kamu teriakkan saja persetan dengan diriku.

Dia berseragam putih biru saat berkenalan. Ini bukan kisah cinta.
Ini hanya bentuk apresiasi pada adik kecil ku yang kini telah harum, wangi dan menjadi pujaan.
Ini bukan curhatan individu teralienasi. Oh. Aku sangat suka hidup terasing.

Dia banyak mengajari aku menjadi orang yang tetap percaya pada harapan.

Dulu lidahnya kelu dan bibirnya malu untuk mengumpat. Tapi bunga lili kecil itu kini telah jauh lebih pandai daripada aku si penjahat dari kaum despotic.
Aku pengidap neurosis, aku tantangan bagi diriku sendiri.
Obsesif kompulsif kalau orang bilang.

Kaumku dulu cukup besar dan sangat menyebalkan. Kini ego membunuh satu persatu.

Dia juga mengalami hal yang sama.

Senyumnya menghilang dari layar monitor dengan program Fruity Loops 3.

Abstrak. Aku suka kisah perjalanannya dan setiap antusiasme yang dia tunjukkan kala bercerita pengalaman dari kota ke kota.

Sejak pertama. Aku sudah menduga dia akan menjadi bunga yang cantik dan manis dalam kubangan pencaci, pengumpat dan fanatik misogini.
Aku percaya apa yang pernah kusampaikan padanya tidak terbuang percuma olehnya.

Hanya saja aku tidak bisa memastikannya untuk saat ini.
Entah dia akan berbelok kemana. Toh dia masih terlalu muda untuk berontak mungkin.

Demi Freud dan Simone de Beauvoir. Jangan jadikan dia santapan bagi para begundal pseudo~reality.
Demi 2pac dan Biggie Jangan biarkan dia terjebak dalam punchline dan rima berbau emas.
Dan wahai warna merah! Lindungi telinganya dari bisikan dajal bermata berlian.

Demi tarian tuhan dan para atheis. Jaga dia Dari siksa yang sengaja dan tidak sengaja aku tanam.

2 komentar:

arrumtamsQ mengatakan...

Wah, nanti bakal kaya Raditya Dhika ni, he,,,,he,,,,

Lingga mengatakan...

Lah. Mengapa jadi kaya si RD?? hehe..