Intermezzo

|
Masih mencoba jejaki bumi yang kian sesak.

Kemarin saya terjebak dalam dilemma tentang sebuah konsep yang sungguh merupakan misteri yang tetap asing dan sulit untuk ditebak kemana akan mengalir.

Ya, hanya menikmati sisa kehidupan yang tinggal menunggu akhir diujung perjalanan.

dua minggu terakhir ini ada segumpal darah yang menyeruak dari dalam kerongkongan saya, entah apa itu, yang pasti mungkin bukanlah sesuatu yang biasa.

tapi biarlah, biar semua binasa mungkin bersama jiwa yang semakin letih mencari persinggahan setelah menyusuri trotoar yang penuh dengan debu aspal dan materi.

Sekedar mengingat malam-malam yang penuh cahaya dan gemerlap kota tanpa jera.

Untuk semua yang terjebak dalam penjara pikiran...

0 komentar: