Tuhan tidak gila. Tapi kamu yang sinting!

|
Uh. tuhan memang tidak pernah absen menjadi bahan gosip setiap waktu. di belahan dunia dan belahan dada manapun, tuhan pasti menjadi obyek walaupun dia tidak memiliki eksistensi selain esensi.

wooHoow.. pernah dengar kalimat "tuhan telah mati, kita telah membunuhnya" haha..
semenjak manusia merasa mewakili tuhan di dunia, semenjak itu pula tuhan menjadi lemah. tuhan tidak butuh perpanjangan tangan.

jika para front~front theis, atheis dan anti~theis gemar membicarakan tuhan. mungkin si pria bijak di atas langit itu sedang tertawa terbahak~bahak.

tuhan adalah sebuah bola dalam pertandingan final antar keyakinan. siapapun yang menceploskan dia ke gawang, akan mendapat nilai 1.
tidak ada yang kalah di akhir pertandingan, sebab 22 pemain mendapat giliran menyepak bola dan menggiring ke arah yang pemain itu mau.

sedangkan wasit kita anggap sebagai pengamal kitab suci yang memberi hukuman kepada pemain yang melakukan tindakan curang. tapi terkadang tafsir wasit atas suatu aturan tentang pelanggaran tidak terjebak dalam teks yang tidak kontekstual. wasit butuh lebih banyak nurani daripada naluri menceploskan bola dan mencari kemenangan dalam satu pertandingan.

wufh. bola dunia berputar. berapa banyak warga dunia saat ini? siapa yang menjadi pemain? yang mana menjadi wasit?

jangan lupakan penonton. mereka netral saja, mungkin para agnostik dan atheis ada di dalamnya. tidak peduli siapa yang jadi pemenang. asalkan biasa sekedar menonton sepakbola atau membuat kericuhan dalam pertandingan.

lalu. apa peran kamu dalam stadion dunia mahabaratha ini? haha.

tuhan memang tidak gila. sebab dia tak mungkin dipelajari.
tapi kamu memang sinting, berusaha membelanya.

sudahlah. tinggalkan dia dalam kesendiriannya. yang walaupun karena kesendiriannya kita bisa tercipta.

poor human. poor hate. poor hope.

0 komentar: